Gunung Arjuno
Diposting oleh aisyah , Kamis, 23 Januari 2014 06.44
GUNUNG ARJUNA
Gunung Arjuno (atau Gunung Arjuna, dalam nama kuna) terletak di Malang, Jawa Timur bertipe Strato dengan ketinggian 3.339m dpl dan berada di bawah pengelolaan Taman Hutan Raya Raden Soeryo. Biasanya gunung ini dicapai dari tiga titik pendakian yang cukup dikenal yaitu dari Lawang, Tretes dan Batu . Nama Arjuno berasal dari salah satu tokoh pewayangan Mahabharata, Arjuna.
Gunung Arjuno bersebelahan dengan Gunung Welirang. Puncak Gunung Arjuno terletak pada satu punggungan yang sama dengan puncak gunung Welirang. Selain dari dua tempat di atas Gunung Arjuno dapat didaki dari berbagai arah yang lain. Gunung yang terletak di sebelah barat Batu, Jawa Timur ini juga merupakan salah satu tujuan pendakian. Di samping tingginya yang telah mencapai lebih dari 3000 meter, di gunung ini terdapat beberapa objek wisata.
Salah satunya adalah objek wisata air terjun Kakek Bodo yang juga merupakan salah satu jalur pendakian menuju puncak Gunung Arjuno. Meskipun selain objek wisata air terjun Kakek Bodo terdapat pula air terjun lain, tetapi para wisatawan jarang yang mendatangi air terjun lainnya, mungkin karena letak dan sarana wisatanya kurang mendukung.
Foto ini saya ambil di saat sore hari. Menghilangkan rasa penat karena Try Out dan tugas-tugas semakin banyak dan menumpuk. Alhasil, saya memilih tempat ini yaa Sekarpuro selain dekat dengan rumah dan tidak terlalu jauh menuju ke sawah. Tepat pada saat itulah senjapun datang mendatangkan keheningan, ketenangan dan kesunyian.
TERSESATNYA PARA PENDAKI
Tak heran jika kita sering mendengar para pendaki tersesat, hilang, bahkan kesurupan di dekat tempat-tempat tersebut. Namun, terlepas dari beragam cerita mistis tersebut, keberadaan makhluk sejenis Jin dan alam gaib pasti adanya dipercayai selaku muslim.
Namun, yang paling utama dan perlu diperhatikan sebelum melakukan pendakian adalah persiapan fisik, perlengkapan, dan mental, serta tingkah laku di alam bebas.
“Misalnya jangan suka berbicara kotor atau sembarangan, jangan mengambil, memetik, memotong dahan sembarangan, dan lain-lain,”.
Mendakilah dengan rendah hati dan jangan sombong, karena puncak gunung bukanlah untuk ditaklukkan atau dibuat bangga ketika bisa mencapainya, namun sebagai sarana mendekatkan kita kepada penciptanya.
“Selama kita tak bermaksud buruk, maka hal buruk juga tidak akan menghampiri kita,”.
Namun, yang paling utama dan perlu diperhatikan sebelum melakukan pendakian adalah persiapan fisik, perlengkapan, dan mental, serta tingkah laku di alam bebas.
“Misalnya jangan suka berbicara kotor atau sembarangan, jangan mengambil, memetik, memotong dahan sembarangan, dan lain-lain,”.
Mendakilah dengan rendah hati dan jangan sombong, karena puncak gunung bukanlah untuk ditaklukkan atau dibuat bangga ketika bisa mencapainya, namun sebagai sarana mendekatkan kita kepada penciptanya.
“Selama kita tak bermaksud buruk, maka hal buruk juga tidak akan menghampiri kita,”.
KARYA: AISYAH VELYA
Posting Komentar