2 - cerpen
Diposting oleh aisyah , Minggu, 27 Maret 2016 09.24
Please,
Stop Now!
Sejak dua tahun lalu, aku sudah hampir melupakannya. Ya cinta pertama. Aku
percaya ini bukan cinta monyet yang selalu mereka bicarakan saat aku
mengucapkan namamu. Ya aku menyayanginya. Bukan sekedar sahabat. Karena tidak
ada hal-hal yang akan terlihat wajar-wajar saja, bila dua orang yang selalu
bersama tidak ada mempunyai perasaan yang lebih
Ya. Itu aku. Aku mempunyai perasaan
lebih. Bukan sekedar sahabat. Bukan sekedar kakak. Lebih dari itu. Semua pasti
tau, apa yang sedang aku rasakan. Tapi ingatlah itu sudah berjalan dua tahun
lalu. Sekarang. Jangan tanya lagi, aku masih merasakannya. Hingga saat ini,
perasaan itu masih ada
Tetapi semua seolah-olah berubah
menjadi lebih buruk. Aku yang tampak masih kamu harapkan. Ternyata tidak. Aku tau
kamu memang selalu menjadi idaman di hati semua perempuan. Aku tau itu. Aku tau
tanpa perlu kamu memohon, semua pasti akan berada di dekatmu. Dan pada akhirnya
kamu akan membalasnya dengan semaumu. Dulu aku pernah di posisi itu. Bukan sebagai
orang yang kamu abaikan, melainkan sebagai orang yang benar-benar kamu peduli. Hingga
semua seolah-olah berubah. Semua sudah musnah. Semua sudah tidak ada.
Semua sudah hilang. Untuk menyapapun
enggan, dengan berat hati. Aku memulai kembali, sesuatu hal yang pernah ada di
antara kita. Tetapi apa, harapan itu masih ada. Ya. Sekadar harapan. Yang bisa
saja akan musnah juga. Aku mengganggap harapan itu masih ada. Tetapi apa ?
Semua benar-benar sudah hilang. Kamu memang ada, tapi sebenarnya kamu tidak
ada. Kamu itu abu-abu sulit untuk deskripsika. Aku lelah membohongi diriku
sendiri. Bahwa masih ada harapan untukku. Untuk mempercayainya untuk ke sekian
kalinya. Aku sudah muak. Aku sudah tidak bisa meneruskan ini.
Bukan berarti kamu bisa membiarkan
aku terus berlari mengejarmu. Maaf aku tidak serendah itu di matamu. Memang kamu
cinta pertamaku. Namun,bukan dengan begitu kamu melakukan sesukamu ke padaku. Buanglah
semua harapan itu. Aku sudah tidak membutuhkannya. Aku tidak butuh.
Jadi, aku mohon tidak usah berlari
menjauh. Tidak usah berlari meninggalkanku. Tidak usah berusaha menghindariku. Tidak
usah berpura-pura selalu peduli kepadaku. Karena itu semua sudah berlaku
adanya. Semua yang telah kamu lakukan. Akan aku lakukan juga. Aku tidak
mengejarmu lagi. Terserah kamu kamana. Karena kamu tidak perlu meninggalkanku. Karena
pada kenyataannya kamu memang sudah meninggalkanku jauh sebelum aku
menyadarinya selama ini.
Berhenti berlari. Teruskan tujuan
hidupmu. Tidak perlu menengok ke belakang lagi. Karena aku akan tetap berada di
sini. Di belakangmu. Tapi bukan untuk kamu beri harapan lagi. Aku tetap di
sini. Karena sudah tempatnya aku di sini. Aku tidak berniat pergi kemana pun. Cukup
di sini aku sudah bahagia. Berlarilah namun jangan berharap aku mengejarmu. Aku
sudah lelah. Rasanya percuma. Percuma. Tetap seperti itu. Semua telah berubah. Sudah
tidak seperti dulu. Saat masih bisa merasakan bergantinya malam ke pagi secara
cepat.
Selamat Pagi. Semoga kamu masih
belum terlelap, dan masih terjaga menuggu esok pagi yang terus mengikutimu
tanpa ada kata permisi. Tetaplah seperti itu seolah-olah semua tidak pernah terjadi. Tetaplah menjadi apa yang kamu inginkan bukan menjadi apa yang orang lain inginkan. Aku melepasmu.
AVA-270316
P.S :
Percayalah cerpen yang aku tulis bukan sebenarnya aku rasakan, aku hanyalah
bermain dengan ilusiku. Terima Kasih..!
Posting Komentar